Our project

Sunday, January 17, 2016


Setengah empat pagi, bus yang aku tumpangi merapat di dekat pintu keberangkatan bandara. Beberapa orang yang duduk di kursi depan terburu-buru turun untuk mengambil bagasi, sementara aku masih mengucek mata yang harus bangun saat suara mesin bus Samarinda Lestari sudah tak menderu lagi. Bus malam itu melaju cepat tiada halangan. Beberapa kali dengan sigap sopir bus berkelok mengemudikannya melewati tikungan-tikungan tajam. Hasilnya, kami sudah berada di bandara yang belum dibuka untuk umum.

Aku turun dari bus dengan mata setengah terpejam kemudian mengambil koper biru yang ada di bagasi, menyeretnya dengan tangan kiri. Tangan kananku menenteng tas hijau tua selebar satu setengah meter yang berisi biola. Biola ini akan aku bawa pulang. Satu tas kecil berwarna hitam kuning bertuliskan eiger masih setia di punggungku.

Petugas bandara belum membuka pintu keberangkatan sehingga aku terdampar di lantai depan pintu. Sambil menunggu pukul empat, dengan cepat ku nyalakan handphone yang sengaja kumatikan saat perjalanan ke Balikpapan untuk menghemat power. Ku aktifkan internet, lalu jari-jari ku tanpa disuruh menekan password lalu mencari gmail dalam folder-folder aplikasi. Beberapa notifikasi dari postcrossing dan ebay sudah tak sabar untuk dibaca. Satu notifikasi dari paypal memberitahukan bahwa pelanggan dari Brasil telah membayar pesanannya sehingga aku harus mengirim item yang dibeli. Order telah terkirim siang ini sehingga aku hanya perlu memberikan tracking number kepada si pembeli. Pekerjaanku selesai.

Pesawat yang akan mengantarkanku ke Surabaya akan lepas landas pukul sepuluh. Aku harus mengunggu enam jam kedepan. Lama sekali. Gerbang keberangkatan telah dibuka. Beberapa penumpang segala macam pengerbangan pagi langusung sibuk mencari tempat mereka check in. Aku yang masih mematung beranjak dari tempatku duduk ke sebuah bangku ubin. Aku duduk disana, merapatkan kedua kakiku yang mulai kedinginan karena hanya mengenakan celana sepanjang lutut sejak dari Bontang.

Aku mulai membuka lembar pertama buku yang ku beli dari pameran tahun baru di Koperasi beberapa waktu lalu. Dengan membaca basmallah aku mulai membaca novel karya Ahmad Fuadi. Sampul depan buku bergambar dedaunan maple dan ek yang memudar hijaunya, menjadi lebih orange dan merah. Walau jika ku bandingkan dengan daun yang gugur di depan hotel Auberge saat aku di Kanada beberapa minggu lalu. Warna nya lebih segar karena yang ku temui hanya daun coklat tua yang sudah terkena dinginnya angin musim dingin.

Beberapa halaman sudah ku bolak-balik sampai datang waktu subuh. Setelah sholat, aku kembali ke tempat tadi, menekuk kakiku dengan posisi bersemedi lalu lanjut membaca beberapa halaman. Aku ketagihan dengan cerita yang mengalir dan tak dapat ku lepas sampai aku tahu akhir cerita minimal dalam satu bab.

Tanpa terasa, sudah dua jam aku membaca Ranah 3 Warna. Ini saatnya aku check in. Seorang pegawai garuda memberikan senyum teramahnya ke arahku yang langsung mendekatinya tanpa ada seorang pun didepan ku. Benar, aku orang pertama yang check in untuk penerbangan tujuan Surabaya pagi itu. Aku menaruh koper biru berisi baju ke conveyor disamping dan menyerahkan selembar kertas booking berlogo garuda dan kartu identitasku. Dia memijit tombol-tombol komputernya kemudian menghasilkan suara percetakan dan tiket ku jadi. Aku memintanya memberiku kursi dekat dengan jendela agar aku dapat melayangkan pandanganku ke arah langit dan awan-awan ciptaan Tuhan. Dan sesekali melihat kebawah yang biasanya hanya berwarna biru laut.

Kini hanya tinggal tas ransel dan tas biola yang kubawa masuk ke ruang tunggu bandara. Aku langsung berjalan ke timur menuju gate nomor delapan walaupun tiga merupakan angka gate yang ada di tiket ku. Aku lapar. Longue adalah tempat yang ku tuju untuk mendapatkan makanan gratis hanya dengan menunjukkan sebuah kartu kredit terbitan bank swasta yang biasa ku pakai untuk transaksi yang tidak terduga. Hanya dengan bermodal satu rupiah dan sebuah sms bertema travelling aku bisa makan gratis sepuasnya.

Dalam satu piring, aku hanya mengambil mie lalu aku taburi ikan teri asin kecil-kecil yang seharusnya menjadi pasangan bubur. Tapi entah kenapa aku menyukai rasa kombinasi mie dan ikan asin tersebut. Lalu dua gelas jus semangka dan beberapa potong pancake sebagai kudapan. Masih empat jam lagi, aku selesaikan makan lalu mengambil segelas jus dan beberapa potong pankcake untuk menemani buku yang kubaca. Beberapa kali aku meneteskan air mata kala membaca kisah menginggalnya ayah si tokoh atau tertawa kecil ketika kisah lucu diceritakan. Beberapa orang memandangku aneh tapi aku hanya melengos. Coba kalau mereka yang membaca, pasti akan bersikap sama denganku. Batinku.

Selesai dua bab kubaca setelah makan. Waktu nya berpindah ke gate tiga, ruang tungguku. Aku duduk ditempat yang paling strategis. Benar, tempat yang paling dekat dengan sumber power untuk handphone ku yang sudah mulai menipis persentasenya dan untuk laptopku. Laptop yang kubuka sekarang mencari sinyal wifi bandara. Lalu tanganku mengetik post… dan scroll kebawah dengan mouse lalu enter. Aku menuju dunia postcrossing. Aku mulai menulis empat alamat yang harus segera aku kirimi kartu pos yang harus kutulis dalam aksara jawa. Aku mulai mecari huruf jawa tersebut diinternet, lengkap dengan pasangan huruf, dan tanda bacanya. Aku mulai menulis.

Langkah selanjutnya adalah mencari beberapa kalimat jawa yang akhirnya hanya tiga yang dapat ku tulis dalam sebuah kartu pos. Mimi lan mintuni, Kaya banyu karo lengan, Nguyahi banyu segara. Ku tulis dengan aksara jawa, cara baca, dan artinya dalam bahasa Inggris karena para penerima kartu-kartu ini berasal dari negara dengan budaya dan bahasa yang berbeda. Kartu pos siap dikirim!

Tepat setelah aku menulis kartu teakhir. Panggilan untuk segera memasuki pesawat GA351 tujuan Surabaya meraung membuyarkan beberapa orang yang duduk didekatku. Aku mengemasi barang lalu menjinjing tas biola ku dan masuk pada antrian. Bismillah semoga aku selamat sampai tujuan.

3 comments:

Feel free to check more and tell us what you think.
WRITE 'SOLD' TO BUY THE ITEM FOR SALE!