Our project

Thursday, March 10, 2016

Sent to Mr. Gilarsi W. Setijono. I hope he would read my letter. :)

Nama saya Wildan Habibi, 23 tahun. Saya sangat menyukai kantor pos, prangko, postcrossing, kartu pos, filateli dan hal-hal yang berhubungan dengan pos dan korenspondensi dengan teman di dalam dan luar negeri untuk mengenal dunia sejak saya SD. Entah seberapa cinta saya kepada Pos sehingga saya beberapa kali mengunjungi setiap kantor pos yang berada di beberapa kota besar seperti; Surabaya, Gresik, Batam, Bontang, Samarinda, Balikpapan, Jakarta, Bandung dan beberapa kantor pos kecil di wilayah Indonesia. Saya juga anggota aktif postcrosser Indonesia dan filatelis (PFI), mengoleksi prangko, direct swap, postcrossing, ebay stamp store, dan beberapa aktifitas filateli lain yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu.

Saya juga merupakan orang yang senang berkirim di kantor pos sampai ketika saya hitung per bulan untuk biaya posting surat, kartu pos, paket dan parsel hampir sekitar satu juta rupiah per bulan. Saya hitung mulai bulan Januari 2016 kemarin pengiriman saya mencapai 100 kiriman tiap bulan.

Saya tinggal di Bontang Kalimantan Timur sejak dua tahun lalu sementara keluarga saya berada di Gresik Jawa Timur. Berikut ini merupakan beberapa unek-unek dan pemikiran saya yang tidak lain hanyalah untuk melihat PT Pos Indonesia yang selalu ada dikeseharian saya, mengirim, dan berkirim surat, paket, kartu pos, parsel penjualan ebay store dan lain-lain.

Saya hanya menginginkan yang terbaik untuk PT. Pos Indonesia yang sebagian kecil saya tuangkan dalam tulisan ini. Tulisan yang saya buat di sebuah warung makan ketika saya gundah untuk menyampaikan aspirasi dan apresiasi saya entah kepada siapa.

Semoga Anda, Bapak/Ibu sekalian berkenan membaca beberapa halaman pemikiran saya tersebut dibawah ini.

Sekian
Wildan

Stamps (Prangko)

Prangko adalah secarik kertas berperekat sebagai bukti telah melakukan pembayaran untuk jasa layanan pos, seperti halnya mengirim surat. Prangko ditempelkan pada amplop, kartu pos, atau benda pos lainnya sebelum dikirim.

Produksi, penggunaan, distribusi, dan penjualan prangko di Indonesia dapat dikatakan terbatas.
-       Fakta pertama, produksi prangko di Indonesia hanya sebatas sebagai prangko filateli (yang dimaksud oleh PT. Pos Indonesia dalam website resminya, prangko filateli merupakan benda koleksi yang bernilai – dalam konteks ini walaupun dapat digunakan sebagai bea kirim surat namun hanya sebagian kecil masyarakat Indonesia yang menggunakannya dalam pengiriman dengan alasan kiriman tidak dapat dideteksi keberadaannya dan membutuhkan waktu lama).

-    Fakta kedua, penggunaan yang terbatas. Apresiasi luar biasa ditujukan kepada para postcrosser Indonesia yang menggunakan prangko untuk pembayaran pengiriman kartu pos dari dan ke luar negeri. Tercatat dalam sebuat laman postcrossing terdapat 0.0022 % dari 242,968,342 jiwa (atau sekitar 5,379 orang) yang merupakan postcrosser aktif di negara ini. Berikut chart yang menunjukkan data pengiriman dan penerimaan kartu pos dari dan ke luar negeri di Indonesia

Chart 1. Proyeksi Postcrossing di Indonesia

Rata-rata dalam satu hari terdapat 70 kartu pos yang terkirim ke berbagai belahan negara di dunia dari Indonesia. Maka,
1 hari                                                    : 70 kartu pos
1 tahun                                                 : 25,200 kartu pos
Bea kirim 1 kartu pos                             : IDR 7.000
Omset prangko untuk postcrossing          : IDR 176,400,000/tahun
Rata-rata nilai 1 prangko                        : IDR 3,000/lembar
Prangko yang terjual sebanyak               : 58,800 lembar
Asumsi biaya produksi prangko               : IDR 500/lembar
Total biaya produksi prangko                  : IDR 29,400,000/tahun
Keuntungan (Omset – Produksi)              : IDR 147,000,000/tahun

Namun sangat disayangkan bahwa penggunaan prangko masih hanya sebatas pengiriman kartu pos. Apabila prangko dapat digunakan untuk pengiriman surat, paket, parsel dan benda lain maka keuntungannya akan luar biasa besar.

-       Fakta ketiga, distribusi prangko sangat terbatas. Suatu kali ketika berkunjung di salah satu Kantor Pos pusat kota untuk membeli prangko. Loket penjualan mengatakan tidak menjual prangko dan diharapkan menghubungi layanan filateli untuk mendapatkannya. Atau malah diberikan materai? Hal tersebut tidak terjadi pada satu Kantor Pos saja. Nah, ironi ini – prangko merupakan benda pos yang seharusnya dijual bebas di kantor pos di seluruh Indonesia. Namun pada kenyataannya jurstru kantor pos yang pada dasarnya menjadi tempat untuk pembelian bagi siapa saja tidak dapat melayani hal tersebut. Jika suatu ketika Anda berkunjung ke kantor pos besar cobalah bertanya kepada loket di depan ’bisakah saya membeli prangko?’ dan lihat jawabannya.

-       Fakta keempat, mayoritas penggunaan prangko di Indonesia adalah para postcrosser! Cobalah menilik ke negara tetangga Singapura, Malaysia, dan Thailand. Pembayaran untuk bea kirim menggunakan prangko yang tetap ditempelkan pada surat atau paket kiriman bukan dengan CASH seperti paket kilat khusus. Di negara maju di Eropa, mayoritas pembayaran pengiriman pos menggunakan prangko yaitu regular mail, registered mail, dan insurance mails. Kepercayaan pada PT. Pos di negara maju sangat besar sehingga semua kiriman yang dibayar dengan bea kirim untuk regular mail akan tetap sampai kepada si penerima dengan cepat. Lalu bagaimana dengan tracking number dan asuransi? Tetap disediakan – berbeda dengan regular mail, surat tercatat dan berasuransi tetap menggunakan prangko sebagai pembayaran hanya saja terdapat pembayaran ekstra untuk fasilitas tracking, pencatatan, dan asuransi kiriman. Di Indonesia, semua kiriman menggunakan paket biasa, kilat khusus, surat tercatat, dan ems yang menggunakan cash dalah pembayaran. Patut dicoba dalam penggunaan prangko sebagai salah satu alternatif pembayaran bea kirim layanan pos dengan beberapa pertimbangan dan keunggulan yang akan dipaparkan dalam lembar ini.

Keunggulan Penggunaan Prangko

Unique
Jika dipertanyakan tentang apa keunggulan PT. Pos dibandingkan jasa pengiriman lain. Maka jawaban yang tidak akan pernah terbantahkan adalah PT. Pos menggunakan prangko sebagai pembayaran kiriman surat ke negara manapun yang tergabung dalam UPU dan menyalurkan semua surat dari negara yang tergabung dalam UPU. Apakah Anda sebagai jasa pengiriman menggunakan prangko unik tersebut? TIDAK! Point plus!

Apa yang akan Anda katakan ketika mendengar pertanyaan berikut:
”Manakah yang membuat Anda lebih senang: mendapatkan surat dengan prangko + cappos yang relatif mudah dan reliable atau surat dengan plastik jasa pengiriman yang mahal?”

Keuntungan: (non-material) UNIQUE

Country Reflection
Tahun 2016 merupakan tahun dimana tiga peneribitan prangko pertama pada tahun ini sangat luar biasa. Prangko dengan tema tujuan wisata Indonesia merupakan tolak ukur kesuksesan dalam mempropagandakan wisata Indonesia dimata negeri dan dunia. Penerbitan selanjutnya adalah tahun monyet dengan tema lakon monyet dalam beberapa legenda di Indonesia dan penerbitan gerhana matahari total yangg terinspirasi dari batarakala yang menelan matahari dari salah satuu mitos di Indonesia. Kedua tema prangko tersebut sangat berkesan dan menunjukkan citra bangsa Indonesia yang dinamis dengan cultural heritage yang maha agung.

Jika 20 dari 70 kartu pos yang dikirim oleh postcrosser per harinya menggunakan prangko wisata, hanoman (dalam prangko tahun monyet), dan atau batarakala (dalam prangko gerhana matahari total) kemudian mereka (orang asing) melihat prangko tersebut, maka sudah berapa pasang mata yang melihat kearifan budaya dan citra bangsa Indonesia?

Bahkan terdapat banyak prangko-prangko yang menyimpan budaya bangsa dalam penerbitan sebelumnya. Menampilkan presiden dan wakil presiden Indonesia dan persatuan ASEAN community. Semua itu dapat dilihat sekilas dalam secarik prangko yang digunakan dalam pengiriman sepucuk surat ke luar negeri.

Keuntungan: (non-material) Pengenalan Budaya dan Citra Bangsa kepada Dunia

Self-Service Profit
Pengiriman dengan menggunakan prangko di Indonesia masih sangat minim dikarenakan regulasi yang mengharuskan PT. Pos tidak memprioritaskan pengiriman dengan prangko. Fakta menyedihkan kembali teradi dimana sudah dibuktikan dilapangan bahwa pengiriman kartu pos dari Kantor Pos Jakarta ke Kantor Pos Bontang membutuhkan waktu selama 34 hari sedangkan pengiriman dari Jepang ke Kantor Pos Bontang hanya sekitar 18 hari.

Aneh? Memang! Oleh karena service yang diberikan oleh PT. Pos Indonesia hanya dalam kecepatan pengiriman pos kilat khusus atau pos ekspress yang menjanjikan kecepatan dalam pengiriman surat dengan layanan tersebut dan mengesampingkan surat dengan bea prangko. Apakah tidak bisa pembayaran surat kilat khusus dan ekspress menggunakan prangko? Agar kesan unique dapat kental di pihak PT. Pos.

Menilik mekanisme pos di Singapura. Semua kiriman dianggap sama dalam kecepatan penyaluran namun terdapat prioritas dalam hal pengiriman dengan tracking number/nomor resi yang tercatat sudah sepantasnya menjadi hal yang harus didahulukan namun tidak mengesampingkan layanan lain.

Maksud dari self-service profit ini dapat digambarkan dengan perhitungan berikut:
Jam buka layanan 1 kantor pos                           : 8 jam/hari
Jumlah loket pengiriman                                     : 2 loket
Layanan 1 kiriman kilat khusus per 10 menit        : 48 kiriman/loket/hari
Total kiriman kilat khusus per hari                       : 96 kiriman/hari
Jika biaya kirim IDR 20.000/kiriman,
Total omset kiriman kilat khusus                         : IDR 1,920,000/hari
                                                                        : IDR 691,000,000/tahun

Omset tersebut dalam waktu satu hari dimana jam kerja kantor pos diasumsikan 8 jam per hari. Namun ketika penggunaan prangko dijalankan dan disediakan kotak pos surat/bis surat sehingga orang lebih mudah untuk melakukan pengiriman kapan pun maka omset dapat ditingkatkan dari jumlah diatas.

Asumsi prangko dapat digunakan untuk pembayaran kilat khusus IDR 20.000 (5 lembar prangko nominal IDR 4.000). Masyarakat hanya perlu meletakkan suratnya di bis surat dengan tulisan (kilat khusus berprangko – tarif dapat disosialisasikan kepada masyarakat), maka:

Jam orang pos surat diluar jam buka kantor pos   : 8 jam/hari
Asumsi jumlah kiriman                                       : 20/hari (self-service)
Tambahan omset                                               : IDR 400,000/hari
                                                                        : IDR 104,000,000/tahun

Belum termasuk pengiriman kartu pos dan surat biasa. Oleh karena itu prangko harus didistribusikan dengan baik, bis-bis dan kotak surat disediakan ditempat yang strategis, dan edukasi mengenai tarif pos jelas di website/brosur nya agar self-service post oleh masyarakat dapat berjalan untuk memperbanyak pendapatan atas jasa pengiriman PT. Pos.

Note: website PT. Pos Indonesia sangat kurang. Cobalah meninjau website Singpost/Canadian Post! Semua informasi jelas tertulis dengan managemen yang sangat baik. Sementara di website PT. Pos Indonesia? Apakah Anda melihat informasi penerbitan prangko? Sejak kapan informasi tersebut terakhir diupdate?

Keuntungan: IDR 104,000,000/tahun per kantor pos

Collectible Items
Selain sebagai bea kirim untuk surat dan kartu pos, prangko banyak dicari oleh filatelis Indonesia dan manca negara sehingga prangko Indonesia merupakan komoditi yang dapat diekspor ke luar negeri sebagai item collectible.

Keuntungan: Export Commodity of Collectible Goods

Postal Boxes (Kotak Pos)

Postal boxes atau kotak pos merupakan layanan untuk menerima surat atau parsel dengan mudah dan aman. Layanan ini dapat disewakan di kantor pos. Beberapa keuntungan dalam penyewaan kotak surat ini kepada pelanggan adalah:
-       Protect your mail (menjaga surat tetap aman)
-       Keep your privacy (alamat rumah dapat dirahasiakan)
-       Access mail easily (dapat dijangkau pada waktu yang flexibel)
-       Flexible choises (kotak pos dapat disesuaikan dengan kebutuhan)

Kotak pos merupakan solusi untuk pengiriman surat perseorangan atau bisnis dengan mudah dan aman. Kiriman berupa surat atau parsel dapat tetap dikirimkan ketika sedang bepergian, membeli banyak barang, atau untuk keperluan bisnis. Pelanggan tidak akan khawatir jika jarang dirumah saat jam pengiriman pos, kiriman tidak akan ditinggalkan di depan rumah atau dititipkan kepada tetangga dan dapat diambil pada waktu yang dapat disesuaikan dengan jadwal pelanggan kotak pos.

Keuntungan untuk PT. Pos Indonesia
-       Biaya penyewaan yang dapat disesuaikan dengan ukuran kotak pos yang disediakan. Dapat disewakan per 3 bulan, 6 bulan, atau setahun.
-       Hemat dalam biaya pengantaran surat. Petugas pos hanya tinggal meletakkan kiriman surat dalam kotak pos. Petugas dapat menghemat untuk biaya bahan bakar kendaraan yang digunakan dalam pengiriman surat atau paket.

Prognosa Keuntungan
Deskripsi
Unit
Kredit
Debit
Biaya Kota Pos (100 kotak)
IDR

15,000,000
Biaya Penyewaan
IDR
36,000,000

Penghematan Pengiriman



   Rata-rata 10 surat/kotak/bulan
kiriman
12,000

   IDR 12.000/10 surat
IDR
18,000,000

Keuntungan Tiap Tahun
IDR
39,000,000

Payback Period
bulan
3,33


Keterangan dan Mekanisme Promosi
-       Dalam satu kotak pos dapat menerima lebih dari 10 kiriman per hari
-       Penawaran kepada instansi terkait atau perorangan melalui berbagai media
-     Penggunaan prangko sebagai bea kirim surat (karena paket atau surat dengan kilat khusus memerlukan tanda terima/bukti penerimaan oleh pihak pos sehingga paket harus diantarkan kerumah)


Saya mohon dukungan Anda agar prangko Indonesia lebih bernilai, lebih banyak dipakai, dan lebih dikenal oleh orang lain seusia saya atau dibawah usia saya karena sekarang mereka sudah tidak banyak tahu tentang itu. Yang mereka tahu prangko identik dengan kantor pos dan pos. Apakah mereka prenah menggunakannya untuk mengirim surat? Jawabannya pasti jarang atau bahkan tidak pernah.

0 comments:

Post a Comment

Feel free to check more and tell us what you think.
WRITE 'SOLD' TO BUY THE ITEM FOR SALE!